Rabu, 26 Juli 2017

DAFTAR PESERTA LOLOS INTERVIEW

DAFTAR PESERTA LOLOS
DI KLINIK “JN”
Alamat: JL. Kartini No. 32 Kunden, Blora

Berdasarkan seleksi administrasi dan  kelengkapan data calon pegawai Klinik JN & Beauty House, bersama ini kami sampaikan daftar peserta LOLOS seleksi melalui interview di Klinik JN & Beauty House sebagai berikut:

No.
Nama
L/P
Pendidikan
1.
Anggela Puspitarini
P
SMK
2.
Muktisari
P
SMA


Untuk jadwal test Interview sebagai berikut:
1.    Wawancara
     Dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Juli 2017 Pukul 09.00 s/d Selesai


Pengumuman hasil akhir telah diumumkan pada Hari Sabtu, 15 Juli 2017. Terima Kasih



DAFTAR PESERTA INTERVIEW

DAFTAR PESERTA INSTERVIEW RABU,  1 AGUSTUS 2017
DI KLINIK “JN”
Alamat: JL. Kartini No. 32 Kunden, Blora

Berdasarkan seleksi administrasi dan  kelengkapan data calon pegawai Klinik JN & Beauty House, bersama ini kami sampaikan daftar peserta seleksi melalui interview di Klinik JN & Beauty House sebagai berikut:

No.
Nama
L/P
Pendidikan
1.
Ganung Aprilia Antikasari
P
SMK Keperawatan
2.
Fitria Indah Rosita Dewi
P
SMK Keperawatan
3.
Siti Imroah
P
D3 Kebidanan
4.
Siska Mita S.
P
S1 Kesehatan Masyarakat
5.
Kurnia Nurlaila Z.
P
SMA


Untuk jadwal test Interview sebagai berikut:
ü Wawancara
     Dilaksanakan pada hari Selasa, 1 AGUSTUS 2017 Pukul 09.00 s/d Selesai

Terima Kasih






Klinik JN & JN Beauty House
Jl. Kartini No.32 Blora
Telp. 081325729026
Hubungi:
Imelda Ika S., Amd.Kep


Blora, 25 Juli 2017
Klinik JN & JN Beauty House

Kabupaten Blora

Rabu, 12 Juli 2017

MESSOTERAPI ITU APA?

Selamat siang sahabat JN..

Ketemu lagi dengan klinik JN & Beauty House, buat kamu yang wajahnya pengen bersinar, pengen cerah, pengen kencang.. yuk lakukan traetment Mesoterapi..!!




MESOTERAPI
Adalah suatu teknik untuk memasukan vitamin ke dalam lapisan kulit. Ada berbagai macam alat yang dapat dipakai, tergantung tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

  • Mesoglow:Untuk membuat wajah putih cerah, bersinar
  • Mesolift: Untuk Lifting atau mengencangkan
  • Mesolipo:Untuk menghancuran lemak

Mumpung masih promo, mending langsung datang aja yuk sahabat JN.. Harga treatment mesoterapi hanya Rp. 125.000 loo.. Terjangkau kan?? 


Ditunggu kedatangannya ya sahabat JN...💋💋

Minggu, 25 Juni 2017

ARTIKEL TBC

 Mycobacterium Tuberculosis adalah bakteri penyebab dari penyakit TBC, kuman ini berbentuk batang yang mengelompok atau disebut berkoloni. Kuman ini paling sering menyerang organ pernafasan atau paru-paru, walaupun masih bisa menyerang organ tubuh yang lain. Infeksi primer dapat terjadi pada indifidu yang belum memiliki kekebalan terhadap basil ini. Nama lain dari TBC adalah TB yaitu adalah singkatan dari tubercles bacillus. Jadi antara TBC dan TB adalah penyakit yang sama.
Dengan penyebaran melalui udara, TBC dapat menyerang siapa saja. Dari organ pernafasan, penderita dapat menularkan melalui bersin, batuk, atau hembusan udara yang melalui hidung ataupun mulut. Kuman yang bertebaran di udara akan terhisap oleh orang yang ada disekitar melalui pernafasan dan masuk kedalam paru-paru, kemudian masuk ke saluran limfe paru. Dari limfe inilah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Selain menyerang organ paru, bakteria ini dapat menyerang organ-organ tubuh yang lainnya seperti sendi, otot, tulang, saluran kencing, sistem syaraf pusat, sumsum tulang, dan sistem limfa. Tidak semua organ yang terserang menimbulkan gejala yang secara langsung dapat kita rasakan, tergantung dari bagian mana yang diserang. Sebagai contoh apabila yang terserang bagian tulang belakang maka gejala yang dirasakan adalah rasa sakit pada bagian tulang belakang. Dan apabila bakteria menyerang bagian organ ginjal maka, penderita mungkin akan mengalami masalah kencing darah.
PENULARAN TBC DAN GEJALA-GAJALANYA
Penderita TBC biasanya mengalami batuk yang berkepanjangan sebagai gejala utama selama beberapa minggu yang diikuti dengan demam tinggi. Biasanya demam menyerang pada malam hari, namun ketika siang demam akan berkurang bahkan cenderung turun dan akan datang lagi bila mulai menjelang malam. Orang yang terkena TBC, daya tahan tubuhnya akan menurun secara drastis, nafsu makan berkurang, dan berat badan juga menurun dengan sangat cepat, rasa lelah dan batuk-batuk. Ini terjadi jika infeksi awal telah berkembang menjadi progressive tuberculosis yang menjangkiti organ paru dan organ tubuh lainnya.
Pada umumnya penularan TBC terjadi secara langsung ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan nafas penderita. Secara tidak langsung dapat juga melalui debu, alat makanan dan minuman yang mengandung kuman TBC. Melalui medium air, TBC juga bisa bertahan dan menyebar. Lamanya dari terkumpulnya kuman sampai timbulnya gejala penyakit dari yang berbulan-bulan sampi tahunan membuat penyakit ini digolongkan penyakit kronis.
Gejala umum yang sering dirasakan adalah :
Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak dengan dahak bahkan bisa disertai juga dengan batuk darah.
Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifoid, malaria, atau infeksi saluran nafas akut), dan terkadang disertai dengan badan yang berkeringat di malam hari.
Nafsu makan menurun dan bila terjadi pada anak maka terlihat gagal tumbuh serta penambahan berat badan tidak memadai sesuai dengan usia anak tersebut.
Berat badan menurun dengan drastis tanpa sebab yang jelas disamping karna nafsu makan yang menurun, pada anak berat badan tidak naik dalam satu bulan walaupun sudah dilakukan penanganan gizi.
Adanya pembesaran kelenjar seperti di leher atau ketiak.
Pada anak yang primary pulmonary tuberculosis (infeksi pertama yang disebabkan oleh tuberculosis) tidak menampakan gejalanya meskipun dilakukan pemeriksaan dengan sinar X-ray. Kadang-kadang pada anak jarang terlihat gejala adanya pembesaran kelenjar getah bening atau batuk-batuk. Dalam banyak kasus jika tuberculin skin testnya menunjukan hasil positif maka si penderita diindikasikan menderita penyakit TBC, meskipun tidak menunjukan gejala tetapp harus mendapatkan perawatan serius.
Penentuan tentang terjangkit atau tidaknya penyakit ini untuk secara pasti perlu dari pengkajian secara klinis, pemerikasaan fisik, gambaran radiologi atau rontgen paru dan pemerisaan laboratorium klinis ataupun bakteriologi. Sebagian kasus menunjukan bahwa makrofak (sel kekebalan tubuh) tidak dapat melawan bakteria.
Bakteria akan bertindak aktif dan akan mulai menyerang organ, terutama paru-paru, sehingga menyebabkan anda mengalami batuk kering. Wanita yang mengidap batuk kering dapat menularkan penyakit ini jika mengandung. Kondisi ini dapat terjadi sebelum atau sesudah bayi di lahirkan. Di tahun pertama setelah kelahiran, bayi akan menunjukan gejalanya jika memang tertular TBC dari ibunya. Bukan karna faktor penurunan gen penyakit ini ditularkan, namun karena disebabkan oleh sirkulasi darah dalam tubuh ibu yang mengandung tuberculosis sehingga berpengaruh terhadap anak yang dikandungnya.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PENGOBATAN TBC
TBC bisa diobati, asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan. Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan dokter harus dilakukan penderita agar penyakit yang dideritanya segera sembuh. Pengobatan yang dilakukan dapat bertujuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian, dan kekambuhan.
Adapun obat TBC yang utama adalah Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan yang sering digunakan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makroloid, dan Amoksilin dikombinasikan dengan Klavulanat. Pengobatan ini dilakukan selama 12 bulan untuk keseluruhan. Faktor utama dari pada kesembuhan adalah prilaku dan lingkungan dimana sipenderita itu tinggal, kedisiplinan dalam minum obat dan dan dukungan orang-orang disekitar si penderita.
Dalam proses penyembuhan, sipenderita harus minum obat sesuai dengan petunjuk dan waktu yang telah ditentukan (6–12 bulan) berturut-turut tanpa putus serta mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi. Selain petugas kesehatan yang memantau dan mengawasi, keluarga juga di ajak turut serta dalam mengawasi dan memastikan si penderita TBC meminum obat yang telah diberikan. Jika si penderita tidak disiplin dan teratur dalam meminum obat, dapat mengakibatkan kuman-kuman yang ada didalam tubuh akan menjadi kebal terhadap obat tersebut. Dan apabila si penderita berhenti minum obat sebelum waktunya maka, batuk yang sudah hilang akan timbul kembali dan kemungkinan kuman akan kebal dan TBC akan sulit untuk disembuhkan.
Dilakukannya pengobatan selama 6–9 bulan karena, bakteri-bakteri tuberkulosis memiliki daya tahan yang sangat kuat hingga berbulan-bulan walaupun sudah terkena antibiotik. Kombinasi beberapa obat sangat diperlukan karena untuk menghadapi kuman TBC yang berada dalam berbagai stadium dan fase pertumbuhan yang cepat. Walaupun gejala-gejala sudah hilang, namun pengobatan tidak boleh berhenti sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Selain obat rekomendasi dari dokter, ada juga obat tradisional yang bisa digunakan yang sudah sejak dahulu digunakan yaitu :
1. Sambiloto (Andrographis paniculata) : Daun kering digiling ditambah madu secukupnya kemudian dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Satu hari dua kali minum, setiap kali minum 15 – 30 pil.
2. Tembelekan : Lantana camara : bunga kering 6 – 10 gram ditambah tiga gelas air lalu direbus hingga setengahnya. Gunakan untuk tiga kali minum setiap harinya.

Sabtu, 24 Juni 2017

demam thypoid

Tifus (tipes) atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi dan umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya. Tifus dapat menular dengan cepat. Infeksi demam tifoid terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi sejumlah kecil tinja yang mengandung bakteri. Pada kasus yang jarang terjadi, penularan terjadi akibat terkena urine yang terinfeksi bakteri.
Tifus-Alodokter
Kasus Tifus (Tipes)Berdasarkan sebuah penelitian, ditemukan bahwa tifus menjangkiti sebanyak 800 hingga 100 ribu penduduk Indonesia sepanjang tahun 2008. Ini membuktikan bahwa tifus masih masih merupakan penyakit endemik dan masalah kesehatan yang serius di negara ini.
Sanitasi yang buruk dan terbatasnya akses air bersih diduga menjadi penyebab utamaberkembangnya penyakit tifus. Belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh diduga menjadi penyebab penyakit ini lebih banyak dialami anak-anak.
Gejala tifus umumnya mulai muncul pada 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi, dengan ciri-ciri sebagai berikut: Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu. Jika tidak segera ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus). Risiko komplikasi juga akan berkembang menjadi membahayakan nyawa jika situasi tersebut tidak segera ditangani dengan baik.
Jika tidak ditangani dengan baik, diperkirakan 1 dari 5 orang akan meninggal karena tifus. Sementara yang tetap hidup berisiko menderita komplikasi yang disebabkan infeksi.
Umumnya tifus diobati dengan pemberian antibiotik. Keputusan pengobatan di rumah atau di rumah sakit bergantung kepada tingkat keparahan yang dialami. Jika tifus didiagnosis pada stadium awal, Anda dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antiobiotik selama 1-2 pekan.
Perawatan di rumah sakit diperlukan jika kasus tifus terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut.
Vaksinasi Tifoid
Di Indonesia, vaksin tifoid sebagai pencegahan tifus menjadi imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, tapi belum masuk ke kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak yang berusia di atas dua tahun dan diulang tiap tiga tahun. Imunisasi tifoid di Indonesiadilakukan dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun.
Seperti pada vaksin-vaksin lainnya, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan 100 persen. Anak yang sudah diimunisasi tifoid tetap dapat terinfeksi, namun tingkat infeksi yang dialami anak yang sudah divaksin tidak akan seberat mereka yang belum divaksin sama sekali.
Vaksinasi juga dianjurkan bagi orang yang berniat bekerja atau bepergian ke daerah yang sedang dilanda kasus penyebaran tifus. Tindakan pencegahan lain yang juga perlu dilakukan adalah memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
Jika Anda dan anak Anda berniat makan di luar rumah, sebaiknya hindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri dan disarankan untuk mengonsumsi minuman dalam kemasan.

Gejala Utama: Demam Tinggi

Pengobatan di Rumah atau Rumah Sakit?


DAFTAR PESERTA LOLOS INTERVIEW

DAFTAR PESERTA LOLOS DI KLINIK “JN” Alamat: JL. Kartini No. 32 Kunden, Blora ...